Jakarta,1 November 2024
Suara tawa dan canda memenuhi udara saat para ibu berkumpul di bawah atap sederhana. Hidangan sederhana nan lezat terhidang di atas meja panjang, mengundang selera. Makan bersama ini bukan sekadar mengisi perut, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi. Obrolan ringan mengalir deras, berbagi cerita tentang keseharian, keluarga, hingga impian. Dalam suasana yang hangat dan penuh keakraban, para ibu saling mendukung dan menginspirasi satu sama lain.
Makan bersama warga, khususnya para ibu, memiliki manfaat yang sangat besar. Selain mempererat hubungan antarwarga, acara ini juga menjadi sarana untuk saling berbagi dan peduli terhadap sesama. Dengan berkumpul seperti ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan saling mendukung.
Sinar mentari pagi menyinari halaman Pak Rono. Bau harum nasi liwet dan lauk pauk menguar, mengundang selera siapa saja yang menciumnya. Hari ini, warga, khususnya para ibu-ibu, berkumpul untuk acara rutin bulanan: makan nasi liwet bersama.
Sejak subuh, para ibu sudah berkumpul di dapur umum. Mereka bergotong royong menyiapkan bahan-bahan, menanak nasi, dan memasak lauk pauk. Ada yang mengiris-iris sayuran, menumis bumbu, hingga menghangatkan opor ayam. Suasana penuh keakraban dan canda tawa menyelimuti mereka.
"Ibu-ibu, ayo diangkat nasi liwetnya!" seru Bu Doni sambil membawa centong besar.
Satu persatu, nasi liwet hangat dituang ke atas daun pisang yang sudah tersaji di lantai. Lauk pauk seperti ayam suwir, tempe orek, sambal terasi, dan lalapan pun melengkapi hidangan. Aroma menggugah selera membuat perut keroncongan.
"Wah, harum banget nasi liwetnya, Bu!" puji Mama Cinta sambil menyantap hidangan.
"Iya, Bu. Rasanya seperti masakan Ibu kita dulu," sahut Bu Lasmini.
Sambil menikmati hidangan, para ibu berbincang hangat. Mereka berbagi cerita tentang keluarga, pekerjaan, hingga masalah yang sedang dihadapi. Saling mendengarkan dan memberikan dukungan menjadi hal yang biasa dalam pertemuan mereka.
"Selain makan enak, acara ini juga membuat kita jadi lebih akrab," ujar Bu De.
"Setuju, Bu. Kita jadi tahu kabar satu sama lain," timpal Bu Endang.
Tak hanya ibu-ibu, anak-anak dan bapak-bapak pun ikut serta menikmati hidangan. Mereka duduk lesehan di atas tikar, sambil sesekali bercanda dan bermain. Suasana kekeluargaan terasa begitu kental.
Setelah selesai makan, para ibu membersihkan sisa makanan dan mengembalikan peralatan dapur ke tempatnya semula. Mereka melakukannya dengan penuh semangat, seolah-olah sedang bermain.
Acara makan nasi liwet bersama ini tidak hanya sekedar makan-makan. Lebih dari itu, acara ini menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi, memupuk rasa kebersamaan, dan menjaga keharmonisan dalam lingkungan Pak Rono.
Komentar
Posting Komentar